Judul
|
Melati
Tuhan (Novel)
|
Penulis
|
Imam
Quanta
|
Penerbit
|
|
Tanggal
terbit
|
Agustus
- 2011
|
Jumlah
Halaman
|
280
|
Kategori
|
Islam
|
Kekayaan bukanlah segalanya
dalam hidup. Terpenuhinya
semua keperluan materi tidak menjamin kebahagiaan seseorang. Aryo, remaja ABG
yang mempunyai apa yang selalu diimpikan oleh pemuda negeri ini.
Wajah tampan, kepopuleran di sekolah,
hidup berkecukupan dengan segala fasilitas mewah, dan sejumlah wanita yang
mengaguminya. Itu semua terasa kosong.
Aryo memiliki dunia, tetapi tidak memilik hidupnya.
Aryo memiliki dunia, tetapi tidak memilik hidupnya.
Aryo yang masih labil sangat
merindukan kasih sayang orang tuanya. Pikirannya terguncang dengan berbagai
problem yang dihadapinya. Aryo memutuskan untuk meninggalkan rumah untuk
mencari jati dirinya.
Dalam perjalanannya Aryo
bertemu dengan Ivan, anak kecil penjual koran. Dari Ivanlah Aryo banyak belajar
tentang semangat hidup dan hatinya mulai terpanggil untuk mengenal Tuhan. Aryo
terus melanjutkan pencarian jatidirinya bersama dua orang sahabat karibnya,
Ihsan dan Asep.
Bersama-sama mereka menjalani
hidup, sampai akhirnya Aryo bertemu Putri. Putri bagaikan Melati yang
dikirimkan Tuhan khusus untuk Aryo. Putri memiliki semua yang diimpikan Aryo
tentang seorang wanita. Cantik, cerdas, santun, dan shalehah. Tapi hidup adalah
pilihan.
Aryo harus memilih
pilihan-pilihan sulit. Hingga akhirnya kehilangan semuanya satu per satu. Aryo
tidak putus asa. Ia berusaha menyusun kembali rangkaian hidupnya.
Mencari kebahagiaan dengan
memberi kepada orang-orang yang dicintainya. Garis cerita perjalanan seorang
anak Adam ini menyatakan kebenaran adanya takdir yang telah tertulis dan
membuktikan kekuatan doa yang tertuju kepada Allah, Tuhan Maha Esa sebagai
sumber dari segala-galanya.
Aliran kisah terasa lebih
menyentuh dan memberi ruang kepada pembaca untuk menghayati cerita lebih dalam
melalui nafas syair-syair Islami yang mengajak pembaca bertafakkur mengingat
kebesaran Allah Swt.
====================
Saya memanggilnya Mas Imam, seorang Kompasianer (www.kompasiana.com/imamsaya), yang juga mahasiswa Indonesia yang sedang
belajar di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir. Ia menarik perhatian saya
dengan postingan-postingan tentang situasi terkini Mesir ketika negara tersebut
bergolak.
.
Berbincang-bincang dengannya begitu
menyenangkan. Anak muda yang penuh semangat dengan mimpi besar. Ia bercerita
banyak mengenai Mesir, juga tentang dirinya, kuliahnya, juga
perempuan-perempuan Kairo. Sampai akhirnya ia bercerita memiliki naskah novel
dan ingin menerbitkannya. Waktu itu perjalanan naskah novelnya belum sampai ke
penerbit. Ia mengirimkan naskah ke email saya, minta saya baca dan bagaimana
pendapat saya. Hehehe, saya belum sempat baca (maaf ya, Mas Imam), Mas Imam
mengabari novelnya sudah sampai di penerbit. Dan, tahu-tahu sekarang sudah
terbit dan sudah bisa dijumpai di toko Gramedia. Saya sangat gembira
mendengarnya. Dan, saya ingin berbagi kegembiraan itu di sini. Saya berharap,
kabar gembira ini membakar semangat saya dan semangat Kompasianer semuanya
untuk segera menerbitkan buku :) :) :)
.
Berikut ini adalah sinopsis novel “Melati Tuhan” karya Mas Imam :
Berikut ini adalah sinopsis novel “Melati Tuhan” karya Mas Imam :
Kekayaan bukanlah segalanya dalam hidup. Terpenuhinya
semua keperluan materi tidak menjamin kebahagiaan seseorang. Aryo, remaja ABG
yang mempunyai apa yang selalu diimpikan oleh pemuda negeri ini. Wajah tampan,
kepopuleran di sekolah, hidup berkecukupan dengan segala fasilitas mewah, dan
sejumlah wanita yang mengaguminya. Itu semua terasa kosong. Aryo memiliki
dunia, tetapi tidak memilik hidupnya. Aryo yang masih labil sangat merindukan
kasih sayang orang tuanya.
Pikirannya terguncang dengan berbagai problem yang
dihadapinya. Aryo memutuskan untuk meninggalkan rumah untuk mencari jati
dirinya. Dalam perjalanannya Aryo bertemu Ivan, anak kecil penjual koran. Dari
Ivanlah Aryo banyak belajar tentang semangat hidup dan hatinya mulai terpanggil
untuk mengenal Tuhan. Aryo terus melanjutkan pencarian jatidirinya bersama dua
orang sahabat karibnya, Ihsan dan Asep. Bersama-sama mereka menjalani hidup,
sampai akhirnya Aryo bertemu Putri.
Putri bagaikan Melati yang dikirimkan Tuhan khusus untuk
Aryo. Putri memiliki semua yang diimpikan Aryo tentang seorang wanita. Cantik,
pintar, santun, dan shaleh. Tapi hidup adalah pilihan. Aryo harus memilih
pilihan-pilihan sulit. Hingga akhirnya kehilangan semuanya satu per satu. Aryo
tidak putus asa. Ia berusaha menyusun kembali rangkaian hidupnya. Mencari
kebahagiaan dengan memberi kepada orang-orang yang dicintainya.
Garis cerita perjalanan seorang anak Adam ini menyatakan
kebenaran adanya takdir yang telah tertulis dan membuktikan kekuatan doa yang
tertuju kepada Allah, Tuhan Maha Esa sebagai sumber dari segala-galanya. Aliran
kisah terasa lebih menyentuh dan memberi ruang kepada pembaca untuk menghayati
cerita lebih dalam melalui nafas syair-syair Islami yang mengajak pembaca
bertafakkur mengingat kebesaran Allah Swt.
***
Mas Imam akan membawa pembaca larut dalam keindahan
bahasa, masuk ke ruang-ruang kehidupan yang membawa kepada pencerahan
spiritual.
Mas Imam, selamat ya, terus
berkarya. Terus pancarkan cahaya-Nya kepada dunia melalui buku, melalui apa
saja di manapun kamu berada
0 komentar:
Posting Komentar